Tittle : Because I Love You!
Main Cast :
~Kim Joon Myun (Suho)
~Shin Aegy (OC)
Author : Aegyoppa
Genre : Romance (?)
Rated : T+ (?)
Leight : Drabble/Filcet/oneshoot -_-
Disclaimer : EXO’s belong to themselves, but this story original by me! Don’t copas anywhere!!
WARNING : OOC, saya ga bisa lepas dari salah ketik, makanya typo bertebaran dimana-dimana. Alur kecepetan dan cerita ga jelas. Ga sesuai EYD -_- judul sama FF ga nyambung. Dan ini bukan konsumsi untuk anak dibawah umur._. bagi yang belum memenuhi syarat rated, tolong jangan baca,, klo nekad baca, Aegyoppa ga mau nanggung akibatnya >//< *apacoba* salah satu adegan disini ada yang terinspirasi dari salah satu FF yang pernah Aegyoppa baca. Tapi keseluruhan cerita adalah milik Aegyoppa. Jadi Aegyoppa bukan plagiat lho~ walaupun cerita abal begini, tetep aja cerita ini lahir (?) sendiri dari kepala Aegyoppa. oKai~ daripada banyak ngomong~ sok~ ChenKaiD.o~ *Maksa (-_-)*
~(^o^ ~) START (~ ^o^)~
Suho kembali menekan bel dengan gemas. Sudah hampir setengah jam ia berdiri disana, tapi Aegy tak kunjung membukakan pintu untuknya. “Aish! Apa anak itu tidur lagi?”
Dengan cekatan ia menekan nomor kode yang sebenarnya ia ingat di luar kepala, mengingat ia sering kali ditanya oleh Aegy tentang password apartementnya. Kadang dia sendiri pun bingung, sebenarnya ini apartemen siapa eoh? kenapa jadi Suho yang lebih mengingat kode pengamannya dari pada Aegy yang merupakan sang pemilik apartemen. Tapi jika melihat kondisi daya ingat seorang gadis bernama Shin Aegy, Suho rasa itu hal yang rumlah (?). Atau lebih tepatnya terpaksa di rumlahkan. -_-
Tak butuh waktu lama, pintu apartemen pun terbuka, Suho pun masuk ke dalam karena memang di luar sangat dingin mengingat salju terus turun sejak semalam.
“Kemana yeoja itu?”
Suho mengedarkan pandangannya. Ia melangkahkan kakinya ke ruang tengah. Biasanya Aegy akan duduk disana untuk menghabiskan waktu. “Ae-chan!” pekik Suho saat melihat Aegy yang tengah tergeletak (?) dengan mata terpejam di antara sofa dan meja kecil di ruang tengah.
Dengan cepat Suho melesat kearah Aegy, mengangkat kepala gadis itu dan menaruh dipangkuannya. “Ae-chan, Gwenchana?” tanyanya masih dengan nada panic. Sesekali tangannya menepuk-nepuk pelan pipi Aegy.
Gadis itu mengerjapkan matanya perlahan. “RaMyun-ah…” Suho semakin panik saat mendengar suara Aegy. Suara gadis itu terdengar sangat parau. “Iya, ini aku.. Kau tidak apa-apa?”
Aegy mengulurkan tangan kanannya, mencoba meraih wajah Suho dan membawanya untuk mendekat kearahnya. Dengan ragu, Suho hanya menuruti perintah tangan Aegy untuk lebih mendekat. “Ak.. aku..” Suho mengangguk. Ia menunggu Aegy melanjutkan kalimatnya. “Aku.. aku lapar RaMyun-ah…”
Suho mengerjapkan matanya berkali-kali. “Kau lapar?” tanyanya dengan nada tidak percaya. Sedangkan Aegy hanya mengangguk lemah.
“Ya!!! bocah bodoh! Kalau kau lapar, untuk apa tidur-tiduran dilantai dengan posisi mengenaskan seperti ini eoh!? membuat orang lain takut saja!” Suho segera menarik diri untuk bangkit dan tidak memperdulikan Aegy yang tengah menatapnya tajam akibat terbentur lantai karena Suho menarik diri dengan tiba-tiba.
“Kakiku tersandung saat aku ingin ke dapur, dan aku malas untuk bangun. Jadi aku menunggumu datang..” jelas Aegy dengan puppy eyesnya sambil terus mengelus kepalanya yang masih berkedut.
Memang sial nasib Aegy hari ini. Pagi ini ia Belum dapat sarapan dari Ri-ah, karena yeoja itu tiba-tiba pergi dengan suaminya, Kris. Lalu saat ingin memasak, kakinya tersandung meja. Dan sekarang, kepala belakangnya harus berkedut karena terbentur lantai. Ck! Apalagi kesialan yang akan menunggumu hari ini Shin Aegy? ah, ditambah harus mendengar omelan dari Suho. Bukannya membantu, namja itu malah mengomel. Seperti ibu-ibu saja. -_-
“Ck! Cepat bangun,”
Suho menarik lengan Aegy, membantunya untuk duduk di sofa. Diliriknya yeoja itu yang sesekali mengeluarkan ringisan kecil, sepertinya kakinya benar-benar sakit. “Gwenchana?” tanya Suho yang kini tengah berjongkok di depan Aegy. Tangannya dengan sigap menaruh kaki kanan Aegy yang sedikit membiru dibagian pergelangan kaki itu ke pangkuannya, sambil sesekali ia pijit dengan pelan.
“Sepertinya terkilir..” Aegy tidak merespon. Ia masih sibuk menahan sakit. “Tunggu sebentar, aku ambilkan obat.” Tanpa menunggu jawaban dari Aegy, Suho langsung melesat ke area dapur guna mencari kotak P3K yang biasa Rinrin taruh disana.
Aegy kembali meringis kecil saat Suho mengoleskan obat ke pergelangan kakinya. Tentu, setelah Suho kembali dari mengambil kotak P3K. “Apa sakit?” Aegy mengangguk pelan sebagai jawabannya.
“Harusnya kau lebih hati-hati lagi Ae-chan..” nasihat Suho. tangannya sibuk memasukkan kembali obat kedalam kotak P3K. setelah itu ia menaruhnya diatas meja, Suho menatap Aegy yang masih cemberut melihat pergelangan kakinya dan beralih duduk disamping Aegy. “Sebenarnya kau ini sedang apa sih tadi?”
Aegy mendengus pelan. “Kan tadi aku sudah bilang, aku tersandung saat ingin ke dapur. Jadi aku menunggumu datang,”
PLETAK!
Sebuah jitakkan kecil mendarat di kening Aegy. “Bodoh! Kenapa tidak bangun dan duduk disofa? Kalau kau sakit karena kedingingan bagaimana eoh?” omel Suho.
“Sudah aku bilang.. aku malas, aku mengantuk dan lapar.. salahkan Ri-ah yang tidak meninggalkan ku sarapan dan pergi begitu saja dengan si Tiang Listrik itu.” Curhat Aegy panjang lebar. Yang membuat Suho mendorong kepala Aegy gemas. “Jangan melimpahkan kesalahanmu pada orang lain. Harusnya kau bisa lebih mandiri Ae-chan..”
Aegy mengerucutkan bibirnya dengan kesal. Ia malas jika Suho sudah membicarakan tentang masalah ke mandirian. Bukannya dia tidak ingin mandiri, ia hanya malas. Dan dia sudah terbiasa di siapkan sarapan oleh Rinrin. Lagipula, ia sangat payah untuk urusan dapur. Bagaimana jika nanti ia akan mati karena keracunan oleh masakannya sendiri? Jadi lebih baik menunggu orang datang bukan?
“Ck! Aku juga tadi ingin ke dapur ko, tapi karena tersandung, ya sudah..” bela Aegy.
Lagi-lagi Suho menghadiahi Aegy jitakan kecil. Kadang ia tidak mengerti kenapa Aegy bisa santai, ah tidak, lebih tepatnya malas seperti ini. Gadis itu benar-benar sangat unik. “Jadi, kau lapar?” Aegy mengangguk lucu. “Kalau begitu, ayo kita masak.”
“Masak?” kini Suho yang mengangguk. “Kau bercanda,” Suho menggeleng pelan. “Jika ingin makan, kau harus masak. Jika tidak ingin makan, ya sudah.. aku juga akan diam disini.”
Aegy menatap Suho tidak percaya. “Kenapa begitu?” rengek Aegy, tangannya menarik-narik ujung lengan baju Suho.
“Agar kau tidak jadi pemalas, Ae-chan sayang. Kajja, sepertinya aku juga lapar.” Suho bangkit dari duduknya, ia sedikit meregangkan ototnya. “Wae?” tanyanya saat melihat Aegy tidak bergeming dari duduknya. Dan kini wajahnya malah ditekuk seperti kertas usang yang sudah tak layak pakai.
“Kau tidak ingat, kakiku terkilir..” seru Aegy dengan bibir mengerucut.
Suho menautkan kedua alisnya. “Lalu?”
“Gendong aku~” rajuk Aegy sembari tersenyum lebar dan merentangkan kedua tangannya. “Kau kan punya kaki sendiri, Ae-chan?” balas Suho yang membuat Aegy kembali mengerucutkan bibirnya.
Suho menghela nafas pelan, kemudian mengambil posisi berjongkok didepan Aegy. “Baiklah.. Silahkan naik, tuan putri..” desisnya kemudian.
“Yeeey!!” pekik Aegy dan langsung memeluk leher Suho dengan erat. “RaMyun memang yang terbaik! Jja! Cepat jalan RaMyun pabo, pangeran-ku yang tampan~”
Sudut bibir Suho terangkat membentuk sebuah senyuman kecil, kemudian berjalan menuju dapur. “Kau ingin makan apa?” tanyanya sembari mendudukkan Aegy di pantry dapur. Suho sendiripun langsung menghampiri kulkas dan mengecek bahan makanan apa yang Aegy punya.
“Aku ingin Ramyun~”
Suho mengernyit. “Kau ingin memakanku?”
Aegy memutar kedua bola matanya malas. “Tentu Ramyun dalam arti sesungguhnya, Kim Joon Myunnie…” desis Aegy dengan penekanan pada nama asli Suho.
Suho tampak mendecak. “Tidak.” Tolaknya dan kembali menatap isi kulkas. “Hey.. kenapa tidak ada apa pun yang bisa masak disini?” Suho masih memperhatikan kulkas yang kosong. Hanya ada beberapa bahan makanan yang ia tidak mengerti bisa dibuat jadi makanan apa. -_-
“Jinjja? Ah~ aku dan Ri-ah kan memang belum belanja lagi,”
Suho menatap sebal kearah Aegy yang sedang tersenyum lebar dan membentuk V sign dengan tangan kanan kearahnya. “Buat pizza instant saja,” usul Aegy kemudian. “Apa punya?” ragu Suho.
Aegy mengangguk semangat. “Tentu saja, itu ada di freezer,” serunya sambil menunjuk arah freezer kulkas diatas Suho. Namja itu mengangguk dan kemudian mengeluarkan sekotak pizza instant dari freezer, lalu memasukkannya kedalam microwave. Ia menekan beberapa tombol lalu beranjak mendekat kepada Aegy yang masih setia duduk diatas pantry.
“Sekarang tinggal mengunggu,” seru Suho lalu memeluk pinggang ramping milik Aegy dengan tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya mengelus puncuk kepala Aegy pelan, membuat gadis itu tersenyum dan mengangguk setuju. Tangannya beralih memeluk leher Suho sambil memainkan rambut belakang Suho.
“Poni mu sudah panjang,” desis Suho yang masih menyibukkan diri membelai rambut Aegy yang memang sedang tergerai. Tangan kirinya sibuk merapikan poni depan milik Aegy yang membuat gadis itu terkadang menutup matanya. “Kenapa tidak dipotong?” lanjutnya.
Aegy mengangguk pelan. “Euum,, nanti aku potong.. ah, apa sebaiknya aku juga memotong rambutku?”
Suho menatap Aegy seperti sedang menelaah, lalu mengeleng pelan. “Tidak usah.. aku suka rambut panjangmu..” Suho sedikit menarik rambut panjang di sisi bahu Aegy perlahan tanpa menyakitinya, lalu mendekatkannya ke indra penciuman miliknya dan mengesap wangi rambut itu perlahan. “Aku suka wangi rambutmu.. terasa manis sepertimu,”
Aegy mengerucutkan bibirnya. “Gombal,” desisnya yang membuat Suho tertawa pelan. “Padahal, aku lumayan bosan dengan rambut panjang..” lanjut Aegy.
“Memang kau ingin memotong rambutmu seperti apa, eumm?”
Aegy mengembungkan pipinya, tangannya masih setia bermain dengan rambut belakang Suho sambil sesekali ia putar. “Bagaimana jika aku potong rambut sepertimu?”
Sontak Suho langsung mendekatkan keningnya ke kening Aegy , hingga menimbulkan bunyi –DUK- “Tidak boleh,” seru Suho tegas.
“Kenapa?” tanya Aegy sambil mengelus keningnya dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya masih berada dipundak Suho.
“Jika kau rambutmu pendek seperti itu, orang-orang akan semakin bingung mengenalimu sebagai yeoja atau namja.”
PLETAK!
Kini jitakan keras mampir di kepala Suho dengan tidak elitnya. “Ya! kau ingin balas dendam ya?” protes Suho. sementara Aegy menatap namja itu geram. “Nde! Aku ingin balas dendam, kau puas!? Seenaknya saja bilang susah membedakanku, aku ini yeoja tulen tahu!”
Aegy kembali menjambak rambut Suho. “Aww! Ya! lepaskan Shin Aegy!” Suho menahan tangan Aegy yang masih betah menjambak rambutnya. Sungguh, itu sakit sekali. Lain kali Suho harus menjaga perkataannya dengan benar jika akibat yang harus dia terima sangat menyeramkan seperti ini.
“Akan aku lepaskan setelah kau bilang, ‘ampun’,” Suho menangguk paham. “Nde.. ampun nona Shin, bisa kau lepaskan aku? Ini sakit..” sontak Aegy langsung melepaskan jambakannya. Sementara Suho masih mengusap-ngusap kepalanya yang berkedut, sepertinya ia harus merelakan beberapa helai rambutnya yang tanggal ditangan Aegy.
“Apa sakit sekali?” tanya Aegy khawatir melihat Suho yang meringis. Suho hanya mengangguk kecil dan menatap Aegy dengan wajah melankolisnya. “Aigoo.. mianhae…” Aegy menarik kepala Suho agar lebih mendekat, lalu mengelus rambut Suho perlahan.
“Apa masih sakit?” tanya Aegy yang masih mengelus pelan rambut Suho. Sedangkan namja itu tampak mengangguk. “Ish! Lain kali jangan pernah memancing emosiku RaMyun-ah, kau tahu kan aku itu bagaimana?” kini giliran Aegy yang mengomel bak ibu-ibu yang mengomeli anaknya yang ke dapatan berbuat nakal. -_-
“Kau benar-benar sadis, Ae-chan.”
Aegy tersenyum sinis. “Terima kasih atas pujiannya Kim Joon Myun.” Desis Aegy. Tangannya berhenti mengusap dan malah mendorong pelan kepala Suho, yang membuat namja itu menatapnya bingung. Mood gadis itu benar-benar cepat sekali berubah, Mengerikan.
“Ck! Kenapa sekarang kau yang marah? Harusnya kan aku yang marah karena kau aniaya.” Seru Suho yang masih mengelus kepalanya.
Aegy hanya diam tertunduk, membuat Suho sedikit heran. Kenapa lagi dengannya? Apa kata-katanya ada yang salah? Apa dia salah bicara? Bukankah memang gadis itu tadi habis menyiksanya?
“Waeyo?”
Aegy menatap Suho dalam diam. Ia sedikit mengigit bibir bawahnya pelan. “RaMyun-ah…” Suho semakin menautkan kedua alisnya tidak mengerti. “Nde, Waeyo?”
Aegy menatap Suho dalam. Sejurus kemudian ia tersenyum dan mengelengkan kepalanya. “Ada apa? kau terlihat aneh?” tanya Suho yang masih penasaran. Terkadang Aegy sulit untuk ditebak.
“Mianhae …” desis Aegy yang membuat Suho semakin tidak mengerti. Namja itu hanya menatap Aegy yang tengah menundukkan kepala dengan alis bertaut. “Mwo?” hanya satu kalimat tanya yang keluar dari bibir Suho. Ia masih tidak mengerti.
Aegy mengangkat wajahnya. Tangannya kembali terulur untuk mengusap surai kemerahan milik Suho. “Mianhae kalau aku menyakitimu…” desis Aegy pelan. “Aku… aku.. hanya…”
“Gemas,” potong Suho sebelum Aegy menyelesaikannya. Gadis itu mengangguk pelan dengan wajah yang merona. Hey~ bukankah ia terlihat manis?
Suho tersenyum kecil. Tangan kanannya terangkat untuk membelai rambut panjang Aegy. Yeoja itu memang seringkali melakukan tindak kekerasan (?) terhadap dirinya. Walau sakit, tapi Suho tidak pernah mempermasalahkan hal itu. Karena ia tahu.. Aegy hanya mengungkapkan apa yang ia rasakan melalui perlakuannya. Saat ia gemas, gadis itu benar-benar akan mencubit ataupun melakukan hal lain yang dapat memuaskan rasa gemasnya. Saat ia kesal, maka ia tidak akan segan-segan menendang atau memukul. Dan saat ia senang.. maka ia tidak akan berhenti tersenyum dan memeluknya dengan erat.
“Aku benar-benar minta maaf…”
Suho masih senantiasa tersenyum. Kini kedua tangannya beralih menangkup wajah Aegy sehingga pandangan mereka bertemu. “Kau tahu? Ini sakit.” ujar Suho yang membuat Aegy menatapnya sedih. “Tapi… aku rela jika kau yang melakukannya Ae-chan. Aku tidak perduli. Jika itu kau, aku tidak masalah. Ya~ walau ini sakit..” lanjut Suho dengan senyuman tulus dari bibirnya.
“Kau tidak akan meninggalkanku karena hal ini bukan?”
Suho mengernyit. “Eumm.. sepertinya tidak. Kecuali kau ingin membunuhku.” Canda Suho yang membuat Aegy kembali mengerucutkan bibirnya dan mengumam pelan. “Bodoh..”
“Mwo? Apa? kau mengatakan sesuatu?”
Aegy menatap Suho jengah. “Kau-Ppabo.” desisnya dengan penekanan disetiap perkataanya. Sedangkan Suho hanya tertawa kecil.
“Walau aku bodoh, kau tetap mencintaiku bukan?” goda Suho yang berhasil membuat pipi Aegy kembali merona. Hey~ uri Aegy tengah malu rupanya.
“Aish! Berhenti bicara seperti itu bodoh!”
Suho semakin terkekeh melihat sangkalan dari bibir Aegy. “Kau sangat lucu chagi~” seru Suho yang langsung mengecup bibir Aegy sekilas. Membuat gadis itu membeku dengan pipi yang bertambah merah. Kena kau sekarang Shin Aegy, batin Suho.
Aegy mengerjapkan matanya lucu. Ia terlalu shock. Matanya menatap Suho yang tengah tersenyum manis kepadanya. Hey~ kenapa malah terlihat mencurigakan?
“Kenapa menatapku seperti itu?” ujar Aegy menatap Suho waspada. Suho hanya menggeleng. Tangan kanannya kembali mengelus surai hitam Aegy, sedangkan tangan kirinya mengusap pipi yeoja itu perlahan. “Kau tahu kenapa aku suka sekali menciummu?” tanyanya tanpa melepas senyum dari bibirnya.
Aegy menggeleng lucu. Matanya mengerjap-ngerjap mencoba menebak alasan Suho. “Memang kenapa?” tanyanya kemudian.
“Sama sepertimu yang suka sekali menyiksaku..”
Aegy hanya mengerjapkan matanya bingung. “Huh?” Suho kembali tersenyum seraya mendekatkan wajahnya kearah Aegy. “Itu semua karena…”
“Karena?” lirih Aegy yang semakin memundurkan kepalanya bersamaan dengan wajah Suho yang semakin mendekat. Bahkan kini hembusan nafas Suho telah menyapa permukaan wajahnya.
“Because.. I love you…”
Tepat setelah menyelesaikan kalimatnya. Suho kembali mencium bibir Aegy dengan lembut. Mencoba menyalurkan semua perasaan cintanya melalui ciuman itu. Sedikit demi sedikit Suho mulai mengerakkan bibirnya dengan memberi lumatan kecil diciumannya.
Aegy yang tadinya terkejut kini mulai terbiasa dengan bibir Suho yang masih setia memberinya lumatan-lumatan kecil yang membuat jantungnya berdetak abnormal. Aegy perlahan membalas ciuman Suho, tangannya yang masih setia memeluk leher Suho dan bahkan kini jemari-jemari lentiknya ia susupkan ke helaian rambut belakang Suho menarik kepala Suho untuk lebih memperdalam ciuman mereka.
Hanya suara decakan ciuman Suho dan Aegy yang memenuhi ruangan dapur yang kebetulan sepi. Keduanya benar-benar menikmati ciuman mereka sampai…
DING!
Suara dentingan microwave itu mengintrupsi kegiatan mereka yang mulai sedikit memanas. Keduanya hanya bersitatap dalam diam hingga sedetik kemudian keduanya terkekeh pelan.
“Sudah matang ternyata,” desis Suho yang masih terkekeh. Sedangkan Aegy hanya mengangguk setuju dengan wajah merah. Oh ayolah~ mereka baru saja melakukan skinship, tentu saja itu membuatnya malu bukan? Bahkan walaupun Suho seringkali mencium ataupun memeluknya, ia benar-benar masih malu. Jantungnya seakan-akan siap itu keluar dari tempatnya. Dan wajahnya akan berubah menjadi merah karena malu. Apakah itu terlihat berlebihan? Aegy rasa tidak, itu hal yang wajar bukan? Berdebar saat orang yang kau cintai menyentuhmu? Itu tanda bahwa kau mencintainya bukan?
“Kenapa melamun? Ayo kita makan?” Suara lembut Suho membuat Aegy sadar dari lamunannya. Gadis itu tersenyum simpul dan mengangguk. “Kajja!”
Suho memutar tubuhnya membelakangi Aegy. Dan Aegy yang mengertipun langsung memeluk leher Suho dengan erat. Dan Suho pun langsung mengangkat tubuh Aegy dan mendudukkan nya di kursi. Setelah itu ia berbalik menuju microwave. “Saatnya makan Nona Shin Aegy~” seru Suho sambil mengeluarkan pizza dari dalam microwave, membawanya menuju meja makan dan menaruhnya disana.
“Woaahh~ kelihatannya enak~” seru Aegy semangat. Matanya tampak berbinar dengan efek berkelap-kelip disudut bola matanya. *lebay -_-*
“Berlebihan. Ini kah hanya pizza instan.” Cibir Suho yang kini telah mendudukkan dirinya di kursi kosong samping Aegy.
“Ck! Kau tidak akan mengerti RaMyun-ah, bagi orang lapar.. setidak enak dan sesederhana apapun makanannya, maka itu akan terlihat sangat, sangat, sangat enak.” Oceh Aegy panjang lebar tanpa mengalihkan pandangannya dari pizza tersebut. Sepertinya dia benar-benar lapar. -_-
“Baiklah~ silahkan makan Shin Aegy-ku yang rakus~”
Tanpa mengindahkan cibiran lanjutan dari Suho, Aegy langsung melahap pizza itu dengan cepat. Ck! Lihat bagaimana pipinya mengembung karena mulutnya yang penuh dengan potongan-potongan pizza.
“Pelan-pelan Ae-Chan,” Aegy melirik sekilas kearah Suho yang memandanganya dengan senyuman yang sangat manis. Tangan besar Suho teralih keatas kepala Aegy dan menepuknya pelan. “Harratsho (Arraseo._.)” jawab Aegy dengan mulut penuh.
Suho tertawa pelan. “Aku sangat mencintaimu, Shin Aegy.” Lagi. Sekali lagi Suho berhasil membuat Aegy membeku. Bukan karena ucapannya. Melainkan dengan tindakan setelah ucapannya, karena namja itu kembali mencium bibir Aegy yang masih penuh dengan makanan. Hey.. hey…? (-___-)’a
~(^o^ ~) END (~ ^o^)~
Ige mwoya?! >///< *tutup muka pake panci*
Ya ampun!!! Apa yang aku buat ini?! *ngumpet di cangkang ddangko (o.O) huwaaaaaaa!!! Jangan tatap saya seperti itu! Saya tidak tahu! >///< *apa ini?* maafkan saya reader-nim~ saya ga bermaksud menodai pikiran dan hati kalian (?) tapi,, ya begitulah~ Si RaMyun pabo itu selalu minta skinship klo lagi main FF sama Aegy, padahalkan Aegy masih polos :O *Aegy pasang muka imut**diseret suho pergi XD*
Udahlah,, daripada banyak ngoceh ga jelas~ mohon RCL’a juseyo~~ *bow*
so sweet begete deh eon …. like it like it
romantis banget
makasih~ ^^
Anyeong,,bru nemu nih blog .lngsung nemu ff romantis kya gini ,akh komedi pula .bagus thor
hehe, makasih 🙂
Kereeeennn , huaaa HoAe couple<3 . Romantis banget kyaaak ;* lanjut yaaa buat ff oneshoot gini , good work ya thor ^^
hahahha xD sip sipp XD makasih udah komen 😀
hyaaaaa~ aku telat baca T.T
mianhae unnie
kirain kenapa tu Aegy, ternyata hanya lapar -_-
hoho oppa romantis euy 😀 *cari baekhyun buat romantis2an
skinship bertebaran #ahayde 😀
Daebak unn, minta lagi *ditempeleng
hahahha 😀 gwenchana~ 😀
hahahha~ aegy emang lebay saeng -_- *djambak*
jinjja???? hahhaha~ suho itu ngebosenin lho~ *dicekek*
mana???? cuma satu ko -______-
minta apa eoh???? -_-
Minta duit unn -..-
Ya minta ff lagi lah *cubit unnie
Apa itu.. Aegy ama Suho skinship lg
aw aw aw..
Aegy kau bnr2 pmlas #digeplak
gmn kalo ga da yg dtg.. Kamu ga bangun2 donk? 😀
Myunppa knp kau sngat romantis #eh
jiyeeoooooonnnnnn!!! aku kangen!!!! *hug kikie**dicekek suho
hahahhaha XD Aegy lagi kangen suho,, jadi ya~ gtu deh~ hahahha XD *apa ini?
kau memujiku???? -_____- *ditendang suho*
eungg,,, ga kepikiran sih,, tapi aku tahu ko klo suho bakalan dateng~ *eaaaaa*
apa’a yg romantis????? di itu pabo -_____- *dijambak*
gomawo dah koment~~ :*