Satu persatu dengan latin, ku ketik dengan angka tuk ku kirim padamu..
aku ingin kamu, beritahu aku apakah aku dapat berlibur di tempat kesukaanmu..
disana lah aku dan kamu bertatap..
di awal tak ada suara..
kemudian titik-titik ejekan menghampiri diriku. tidak ada rasa yang timbul saat itu..
namun, perjumpaan berikutnya. tatapan tajam menghampiri..
tersadar telah tumbuh rasa yang lebih kuat..
aku dan kamu seakan tidak dapat terpisahkan..
walaupun tersadar kedua hati ini telah termiliki..
tapi kini, kekecewaan telah kamu tanamkan pada diri ini..
kamu tak dapatkan keputusan yang terbaik..
kejujuranmu buat aku mengetahui kenyataan..
kenyataan tiap kata-katamu..
dan kejujuranmu membuat aku kembali. kembali pada diriku yang lemah, kembali pada aku yang tidak berdaya, kembali kepada aku yang selalu mengurai air mata dan aku yang apa adanya.
entah aku harus memakimu atau tidak..
tapi entah kapan pula aku dapat membencimu..
Zala Chan