Maincast :
-Shin Aegy
-Kim JunMyun (Suho)
Author : Aegyoppa
Genre : Romance
Warning : Typo maybe~ and etc~ and this all Suho side
~(^,^~ )(~ ^,^)~
Aku menatap langit malam yang di hiasi bulan dan bintang. Terlihat sangat indah. Di tambah dengan pantulan cahaya dari sungai Han membuat suasana menjadi sangat manis. Bukan kah aku tampak romantis?
Hii.. tiba-tiba kenapa aku jadi merinding sendiri memikirkan hal seperti itu.
Aiigoo.. tapi kemana yeoja itu? Kenapa lama sekali? =.=
Oya, aku sedang berada di tepi sungai Han, menunggu Shin Aegy. Bayiku yang paling manis. Aish! Aku ini kenapa sih? Dari tadi menggombal terus?
Hari ini adalah ulang tahunku. Aku dan Aegy memang selalu merayakannya berdua di sini. Di tepi sungai Han. Tempat di mana aku bertemu dengannya pertama kali.
Flashback
“Waaaa!!!!”
“Jangan mati!! Aku tahu hidup sulit. Tapi jangan bunuh diri di sini.”
“Ya! nanti kalau jatuh bagaimana?! Dan siapa yang kau sebut ingin bunuh diri nona?!”
“Eh? Jadi kau tidak ingin bunuh diri?”
“Aish! Tentu saja tidak! Aku buka orang bodoh yang mudah putus asa!”
“Lalu kenapa kau datang dengan tampang muram dan merentangkan kedua tanganmu seperti tadi? Seperti ingin mati saja”
“Yang pertama, aku tidak muram. Hmm.. oke. Hanya sedikit muram. Dan yang kedua! Sesulit apapun hidup, aku tidak akan bunuh diri! Aku hanya sedang menikmati angin kau tahu!”
“Ck, ku pikir kau ingin bunuh diri. Tapi~ baguslah~ ini untukmu”
“Apa ini?”
“Aish! Itu coklat! Masa kau tidak lihat?”
“iya aku tahu tapi untuk apa?”
“Agar kau tidak muram lagi~ kau seorang trainee bukan? Bersemangatlah~ annyeong~”
“Yeoja aneh..”
~(^,^~ )(~ ^,^)~
“Hey~ kita bertemu lagi yeoja aneh~ apa yang sedang kau lakukan?”
“Memancing.”
“Heh?”
“Kau tidak lihat! Sepatuku tercebur!”
“Aish! Sini aku bantu”
“Wooaaahhh~ gomawo pria muram~ ternyata kau baik juga”
“Jangan panggil aku pria muram. Aku punya nama. Namaku Kim JunMyun”
“JunMyun?? Aku Shin Aegy”
“Bayi (Aegi)?? Nama yang aneh??”
“Ya! Shin Aegy! Bukan Aegi! Dasar RaMyun!!”
“Mwo! Ya! dasar Aegi (Bayi)!”
“Berhenti memanggilku Aegi (Bayi)!”
“Haha”
“Berhenti tertawa RaMyun pabo!”
~(^,^~ )(~ ^,^)~
“Hoah! Aku lapar~”
“Kau lapar? Aku punya Sushi, kau mau?”
“Sushi? Kau kah yang membuatnya?”
“Ne. tadi sewaktu praktek memasak disekolah. Bentuknya sih aneh tapi sepertinya rasanya baik-baik saja”
“Ku coba satu ya?”
“Hmm. Bagaimana?”
“Wuuaaaa!! Air!!! Kenapa pedas sekali?!”
“Jinja?? Apa aku terlalu banyak memasukkan washabinya ya?”
“Heh? Ini kau masukan washabi? Ya! sejak kapan sushi berisi dengan washabi? Harusnya hanya sebagai pelengkap!”
“Hehe.. aku kan masih dalam tahap belajar”
“Aigoo.. ini pedas sekali..”
~(^,^~ )(~ ^,^)~
Buukk!
“Hahaha~ kena kau JunMyunnie”
“Ya! kau curang melempar bola salju lebih dulu”
“Haha~ siapa cepat dia dapat~”
“Ya! ke sini kau Shin Aegy!”
“Shireo~ weeekkk~ ayo lempar kalau kau bisa~”
Buukk!
“Hahahaha~ sekarang kau yang kena Aegi (bayi)”
“Ya! berhenti kau raMyun pabooo!!! Aku balas kau!”
“Tidak kena~ hahahha~”
“Ya! berhenti berlari…”
~(^,^~ )(~ ^,^)~
“Saranghaeyo Aegy-ah”
“Mian oppa.. aku sudah memiliki pria yang aku cintai”
“Eh?”
“Ne. mianhae. Aku sangat mencintainya.”
“Baiklah.. sepertinya aku harus mundur”
“Chakamman! Sekarang lihatlah ke sungai oppa..”
“Sungai? ”
“Ne, maka kau akan melihat pria itu”
“Wae? Hanya ada bayanganku disung_”
“Nado saranghaeyo Kim JunMyun”
“Ya! kau mengerjaiku Shin Aegy?!”
“Hahha~ wajahmu sangat lucu oppa~”
“Ya! beraninya kau!”
“Kyaaa.. turunkan aku raMyun pabo!”
“Shireo~”
“Ya!!!”
“Haahahaha”
~(^,^~ )(~ ^,^)~
“Lusa aku sudah mulai debut”
“Woaah~ jinjayo?? Itu ~ deabak!”
“Tapi, apa aku mampu?”
Tuk..
“Ya! kenapa menyentil dahiku?!”
“Aish! Karena kau pabo JunMyunnie! Kemarikan tanganmu!”
“Wae?”
“Sudah diamlah! Dengarkan aku! JunMyunnieku itu orang yang kuat! Dia hebat! Dia punya kemampuan! Dan aku tahu itu. Jadi tunjukkan kehebatanmu oppa! Aku yakin kau pasti bisa! karena kau adalah JunMyunnieku yang hebat”
“Gomawo Aegy-ah.”
“Sekarang, Traktir aku es krim. Aku kan sudah memujimu.”
“Ya!”
“Hahahaha.. ayolah raMyunku yang tampan~”
“Arraseo Aegi (bayi) ku yang manis~”
“Berhenti mengacak rambutku oppa”
~(^,^~ )(~ ^,^)~
Flashback end
“Ya~ kenapa Kau tersenyum sendiri seperti itu oppa? Kau membuatku takut”
“Bocah nakal! Aku hanya sedang mengingat pertemuanku denganmu disini”
“Hahaha.. kau sangat kacau saat pertama kali bertemu”
“Dan kau sangat gila Shin Aegy”
Aku menatap lekat yeoja yang ada di hadapanku ini. Yeoja gila yang membuatku tidak bisa berpaling. Haha.. terlihat konyol bukan? Tapi aku sangat mencintainya. Lebih dari apapun.
“Wae? Kenapa menatapku seperti itu?”
“Aniyo~ ayo kita rayakan. Sudah hampir tengah malam. Dan sebentar lagi ulang tahun ku akan lewat”
“Baiklah.. tutup matamu oppa” eh? Aku mengerutkan keningku.
“Cepat tutup!”
“Arraseo” Aku menutup mataku.
“Saengil Chuka hamnida~ saengil chukha hamnida~ saranghaneun uri raMyun~ saengil chukha hamnida~”
“RaMyun???”
“Sudahlah.. sekarang buka matamu oppa~”
Aku membuka mataku. Aku melihat Aegy memegang sebuah cup cake dengan satu lilin.
“Ya! kenapa hanya cup cake? Dan kenapa hanya ada satu lilin?”
“Aish! Hanya ini yang bisa ku selamatkan dari ke hangusan oppa. Harusnya kau beruntung masih ada kue ulang tahun”
“Aigoo.. Dapur siapa yang kau kacaukan kali ini?”
“Hehe.. dapur Je Hwa eonnie. Sudah cepat tiup lilinnya. Jangan lupa make a wish.”
Baiklah.. Aku harap EXO dapat sukses seperti para sunbae kami. Dan banyak yang akan mencintai kami seperti mereka mencintai para sunbae kami. Dan.. aku harap. Aku dapat bersama dengan yeoja yang ada dihadapanku saat ini selamanya. Mencintainya sampai aku mati.
Fuuhhh…
Eh??? Kemana Shin Aegy?? Sedang apa dia di tepi sungai seperti itu?
“SAENGIL CHUKHA HAMNIDA MYUNNIE OPPA~ SARANGHAE~”
Siiiiuuuuunggggg~ duaarrrrr~ duaaaarrrr~
Waahh~ kembang api? Kapan dia menyiapkan ini? Hahaha.. apa itu love sign? Aiigooo.. manis sekali..
Tidak perlu gadis yang feminim dan pintar memasak atau pun sexy dan cantik. Bagiku, Aegy adalah segalanya. Dia sudah lebih dari cukup. Dengan semua tingkah tak terduganya. Bukankah itu yang menarik?
“Apa kau suka oppa??” aku mengangguk setuju. Ini sangat indah. Aku menarik tangannya dan menggenggamnya erat.
“Untung Kris oppa dan yang lain mau membantuku. Kalau tidak aku rasa aku gagal untuk memberikan kejutan ini”
“Jinjayo?”
“Hmm! Kau harus berterima kasih kepada mereka oppa” aku tersenyum tulus. Iya mereka benar-benar sangat baik. Aku sangat beruntung dapat mengenal mereka. Mengalami masa sulit dan senang bersama. Mengalami rasanya suka dan duka. Aku benar-benar berharap kami tidak akan terpisahkan. Sampai kapanpun. Mereka sudah menjadi keluargaku sekarang. Keluarga baru yang sangat aku sayangi.
“Ne, aku harus berterima kasih kepada mereka.” Aegy mengangguk setuju. Dia menatap kearah langit.
Hening. Hanya terdengar suara percikan air dari sungai. Aku menatap langit yang begitu indah. Begitu damai. Duduk menatap bintang bersama dengan yeoja yang paling aku cintai. Aku benar-benar bahagia, hanya dengan ada Aegy di sisiku maka aku akan bahagia.
“Ah! Aku punya satu hadiah lagi untukmu oppa!” eh? Ada lagi?
Aku melihat Aegy mengeluarkan sebuah bekal makanan. Eh? Apa dia memasak lagi?
“Taraaaa~” Aegy membuka kotak bekalnya.
“Sushi!!!” waahh~ kesukaanku. Sushinya ada satu, dua.. dua puluh satu. Dan di bentuk seperti wajah..ku? eh? Apa ini aku? Aiigooo…
“Apakah ini wajahku Shin Aegy?”
“Ne! dia tampan bukan? Hahhaha.” aku mencubit pipinya lagi dengan gemas. Dia benar-benar gila.
“Apa kau membuatnya di dapur Je Hwa juga?” aku jadi prihatin dengan dapur itu. Ku rasa sekarang nasibnya sangat mengenaskan. Hiii..
“Aniyo~ aku membuatnya dibantu HaeYeon~ dan yang pasti di dapurnya juga~ kekekke~”
Aku mengetuk keningnya pelan. “Dasar anak nakal”
“Hehehe~ kau tahu oppa aku sudah ke habisan ide untuk memberikanmu hadiah apa, Jadi aku pikir lebih baik aku membuatnya sendiri. Bukankah yang di lihat itu ketulusannya bukan hadiahnya?”
Aku mengacak rambutnya pelan. “Ne, yang penting adalah ketulusan saat kau memberikannya. Aku tahu kau pasti sangat berusaha”
“Hehehe~ kau tahu, apa yang HaeYeon sarankan saat aku bertanya padanya hadiah apa yang bagus untukmu? Dia malah bilang ‘Ajak saja dia piknik disungai Han dengan perahu. Itu pasti sangat romantis’ hii.. dia gila memberiku ide itu”
Haha.. aku kembali mengacak pelan rambutnya. “Bukankah itu memang romantis Aegy-ah? Hem? Tidak ingin mencoba yang seperti itu?” aku mengerlingkan mataku. Sekali-kali menggodanya sepertinya menyenangkan?
“Hiii.. kau membuatku mual oppa! Aish! Aku merinding membayangkannya.”
“Hahaha~ sudahlah~ bagaimana kalau kita coba sushi buatanmu? Apa kau sudah memisahkan washabinya?” aku menatap curiga kearah sushi yang ada ditanganku. Ini bentuknya aneh. Dia asal saat menggulungnya. Dan ini seperti bukan ikan tuna? Ini terlihat seperti daging panggang. Apa dia menggantinya dengan daging??
“Wae? Kenapa melihat sushinya seperti itu? Itu tidak beracun! Aku sudah membuktikannya!”
“Jinjayo?” aku masih kurang yakin. =.= *jitak myunnie
“Aish! Tentu saja! Buktinya Ri-ah saja tidak apa-apa bukan?”
Aku menatap horror kearah Aegy. “ Jadi kau memberikakannya kepada Rin-ah? Bagaimana kalau dia mati?”
“Haha~ lebih baik daripada kau yang mati oppa~ sudah cepat makan! Kalau tidak mau biar aku saja yang makan! Aku lapar!”
“Ya! andwee! Ini hadiahku. Kenapa kau yang ingin memakannya?!”
“Itu karena kau terlalu lama. Dan sushi-sushi itu sudah meronta-ronta ingin dimakan!” Mwo? Meronta-ronta? Hahaha. Apa-apaan dia ini?
“Arraseo! Aku akan memakannya!” aku memasukkan satu potong sushi itu kemulutku. Mengunyahnya perlahan, dan.. Eh! rasanya tidak buruk. Ini enak.
“Bagaimana oppa?” Aegy menatapku dengan cemas. Aku tahu dia itu payah sekali dalam urusan dapur. Tapi dia rela menghancurkan dapur orang lain demi membuat hadiah untukku. Bukankah dia sangat manis? Tunggu! Sudah berapa kali aku mengatakan bahwa dia sangat manis? Ah , sudahlah lah.. dia memang manis dan yang pasti dia hanya manis untukku. *eaaa
“Mashita” aku mengacak pelan rambutnya lagi. “ Kau mau coba satu?” Aegy mengangguk setuju. Aku menyuapkan satu sushi ke mulutnya. Dia tampak menikmati. Aku suka saat melihatnya makan dengan lahap. Kyeopta~
“Whkae? Khenwapwa mwelwihwatkwu shepwerthi itwu (wae? kenapa melihatku seperti itu)”
“Bicaralah nanti saat selesai makan Aegy-ah” aku mengusap pelan rambutnya.
Dia benar-benar sangat unik. Apa aku harus mengawetkannya? *tabok myunnie =.=
Makan saja tidak bisa dengan tenang. Lihatlah, Nasinya menempel di mana-mana. Aku membersihkan sudut bibirnya yang terkena nasi. Aegy tampak sedikit terkejut. Matanya yang bulat menatapku. Glek.. eh? kenapa aku menelan ludah seperti itu? Kenapa tiba-tiba aku jadi gugup bertatapan dengannya. Tapi.. melihatnya dalam jarak sedekat ini membuatku menginginkannya.
Aku mendekatkan wajahku perlahan. Memperpendek jarak diantara kami. Sangat cantik. Shin Aegyku sangat cantik. Hembusan nafasnya terasa hangat menerpa wajahku. Sedikit lagi..
Hiiikkk…
Eh? suara apa itu?
Hiiikkk..
Aku menatap Aegy dengan heran. Apa jangan-jangan dia..
“Kau cegukan Aegy-ah???” aku mengangkat sebelah alisku.
“Hiiik.. ke.. hiikk napa hik.. mas.. hiikk ih ber.. hiikk. Tanya..hikk..” heh?? Apa yang dia katakan? Kenapa sepotong-potong seperti itu?
“Ya, bicaralah yang benar. Aku tidak mengerti.” Awww!
“Ya! kenapa malah menjitakku!”
“Itu karena hiiik kau bodoh! Sudah tahu hiiik aku cegukan hiikk tapi kenapa masih hiikk bertanya heh?!”
Hik! Aegy menutup mulutnya.
“Aigoo.. kenapa bisa cegukan segala heh? Makanya kalau makan itu pelan-pelan” aku mengusap-usap punggungnya pelan. Siapa tahu cegukannya akan berhenti.
“Aish! Itu salahmu hiikk. Salah siapa hiikk wajahmu hiiikk begitu dekat hiiikk? Membuat aku hiiikk gugup saja.” Eh? jadi dia cegukan karena itu? Karena tadi?
Hehhe..
“Wa.. wae? kenapa hiiikk tiba-tiba ter hiiikk senyum aneh seperti hiiikk itu heh?” Aegy menatapku takut. Dia berusaha menggeser posisi duduknya. Aku menarik pinggangnya sehingga mendekat kearahku.
Senyuman hmm.. bagaimana menyebutnya? Manis? Licik? Atau apa? Yang jelas aku sedang tersenyum sekarang. Melihatnya yang semakin heran dan waspada membuatku ingin terus mengodanya. Kekekke..
“Kau mau tau cara ampuh untuk cegukanmu itu?” aku berbisik tepat di telinganya. Aku tahu dia sangat sensitive jika ada yang bernafas di dekat telinganya. Itu adalah titik lemahnya. Fufuufu..
“Mwo? Hiikk” Aegy menatapku curiga. Wajahnya sangat lucu saat ini. Hhaha 😀
“Dengan mengulang adegan yang sama sebelum kau cegukan” Aegy tampak menelan ludah dengan susah payah. Sepertinya dia gugup?
“Mau mencoba?” aku kembali tersenyum dan menatapnya lekat. Aku kembali mendekatkan wajahku kearahnya. Aku membelai lembut pipinya yang chubby.
Semakin dekat.. dan..
~END~
Huuuaaaa apa itu??? o///O *tutup mata
Otthokhae??? Ga ada fell?? Berantakan?? Kecepetan alurnya? Terlalu biasa?? Abstark?? Itu semua benar!! Duaaaarr!! *dilempar bom
Hiks.. bener2 gagal bukan? Aku juga ngerasa gitu T.T
Lalu kenapa nekat ngepost? Itu karena aku pengen memberi sesuatu yang special pada ulang tahun si raMyun pabo itu *dilempar sandal
Tadinya mau bikin tukeran couple, tapi kemarin malah diacak-acak terus sama lagi ga mood sama Suho gara-gara ga diajak ke Disneyland =.= *pletak**alibi
Jadinya ya.. kacau seperti sekarang. Jangan Tanya saia kenapa endingnya gaje seperti itu =.= karena saia juga ga tau kenapa *plak*
Buat yang dah di tag, dan yang ga sengaja baca nih tulisan yang super gaje seperti yang buat.. *ngaku
Silahkan muntah di ember masing2 *lempar ember**ditimpuk balik*
hmm.. mw ngomong apa lagi ya? o.O kayanya udah aja deh, sepertinya omongan saia akan ngalahin isi FF’a =.=
Sekali lagi ,
SAENGIL CHUKHA HAMNIDA MYUNNIE OPPA~
SARANGHAE~ ❤
Sehat selalu dan terus lah menjadi dirimu yang baik hati~
Dan tetaplah mencintai Shin Aegy~
Gomawo buat yang sudah baca dan coment~
Saranghae~ ❤
bonus pict~
Kya! Ddaebak 😀 , next ! Next ! Next ! keren ff nya eonn ^^ , ditunggu ne part slanjutnya , jiah! HoAe couple makin romantis aja 😛
Ping-balik: [FF EXO] SuhoDay (sequel) « Shin Aegy World
Reblogged this on ana chan.